Setelah kepergian mama dan adikku yang terkecil, aku, kakak dan adiku sangat merasa kesepian. Kami semua seperti anak terlantar. Aku hanya berharap mama akan menghubungi aku dan menemuiku kelak. Sekarang yang aku lihat hanya papa yang semakin hari semakin gila, apalagi melihat tingkah laku papa terhadap si nenek yang papa sebut 'ratu adil'. Selain itu, karena kepergian mama yang entah kemana, papaku sangat sering menjelek-jelekan mama, papa bilang mama jahat, selingkuh dengan orang lain dan dengan begitu saja menelantarkan anak-anaknya. Padahal yang aku ingat, perpisahan mama dan papa juga bukan keinginan mama, aku, atau saudara-saudaraku. Melainkan nenek tua kerempeng jelek busuk itu (wkwkwkwk....). Berbeda dengan adikku yang bernama Rahma, dia termakan oleh doktrinnya papa tentang kejelekan mama. Kasihan mama ... :( Hari demi hari telah ku lewati, hingga pada suatu saat, ketika aku memasuki semester 2, kelas 6 SD, nenekku (ibunya papa) datang mengunjungi kami. Mengin
Sebuah coretan tak bermakna tapi menjadi sejarah kehidupanku .